Menusia
selalu diliputi kebutuhan-kebutuhan hidup. Kebutuhan itu dapat dibedakan atas
kebutuhan yang bersifat jasmaniah (material) dan kebutuhan yang bersipat
rohaniah (idial). Kebutuhan jasmaniah yang pokok (primer) yaitu makanan
(pangan), pakaian (sandang) dan perumahan (papan). Sedangkan kebutuhan
jasmaniah yang sedua (sekunder) adalah segala sesuatu yang dapat membuat hidup
ini lebih nikmat (senang). Adapun kebutuhan rohaniah, misalnya menuntut ilmu,
hiburan, penghargaan dan sebagainya.
Ada pula
orang yang mengatakan bahwa kebutuhan primer (pokok) manusia itu adalah
keselamatan. Segala keperluan bertujuan agar hidupnya selamat, tidak mati. Jadi
misalnya agar tidak mati harus makan, seadanya asal makan. Baru sesudah
selamat, kita mencari kesenangan. Setelah dapat makan, pasti berusaha agar
makanan itu lebih enak, lebih nikmat, yang semula asal makan sekarang makan
yang enak.
Makan
yang enak tadi merupakan kebutuhan kedua (sekunder). Dalam rangka memenuhi
kebutuhan sekunder inilah seni memegang peranan utama. Atau dapat dikatakan
seni adalah untuk memenuhi kebutuhan kedua dari manusia, misalnya kebutuhan
primer adalah makan, lahirlah kebutuhan sekunder yaitu seni makanan. Jika
kebutuhan primer adalah pakaian, kebutuhan sekunder melahirkan seni berpakaian
(model).
Dan jika
kebutuhan primer adalah tempat berteduh, kebutuhan sekunder melahirkan seni
bangunan (arsitektur). Jika kebutuhan primer adalah hidup, maka kebutuhan
sekunder adalah hiburan dan melahirkan seni pertunjukan. Untuk memenuhi
kebutuhan terhadap kesenangan inilah seni merupakan kebutuhan pokoknya atau
apabila dibalik, seni itu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan
kesenangan atau kenikmatan.
Dalam
mencari hiburan untuk memenuhi seleranya akan kesenangan itu, manusia menemukan
berbagai kemungkinan. Ada yang mencari hiburan dengan hiburan yang tidak sehat
dan ada pula yang mencari hiburan yang sehat.
Hiburan
yang tidak sehat misalnya dengan bermain judi, minum-minuman keras dan
sebagainya yang semuanya berakibat buruk atau merusak kesehatan dan
kehidupannya. Sedangkan hiburan yang sehat, disamping dapat menyenangkan
hidupnya berakibat pula membawa peningkatan kepribadian dan kehalusan jiwanya,
misalnya olah raga, pekerjaan tangan, memelihara dan mengumpulkan sesuatu, dan
sebagainya.
Untuk
memenuhi kebutuhan hiburan, seni berfungsi sebagai tontonan. Dapat pula
berfungsi sebagai seni pergaulan. Dan dapat pula digunakan sebagai suatu
kegiatan.
Seni
sebagai tontonan itu dapat menentramkan hati orang yang menyaksikan.
Menimbulkan rasa puas yang berkepanjangan. Untuk sampai pada keadaan seperti
itu diperlukan pengertian dan kemampuan untuk mencerna seni yang ditonton.
Seni
pergaulan berwujud tari pergaulan, yaitu bentuk tari-tarian yang dilakukan
secara bersama-sama antara pria dan wanita. Dengan melakukan tarian pergaulan
itu akan dicapai rasa puas dan senang. Tari pergaulan dapat mengarah pada
bentuk tarian yang tidak sopan. Oleh karena itu, perlu diadakan pemilihan
bentuk-bentuk tarian mana yang baik dan mana yang kurang baik.
Kegiatan kesenian yang
digunakan sebagai hiburan disebut “hobby” (kesenangan). Orang akan merasakan
puas, baik selama melakukan kegiatan itu maupun sewaktu malihat hasil karyanya
pribadinya. Oleh karena itu dalam kegiatan semacam ini, mutu hasil karya
bukanlah merupakan tujuan utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar