Powered By Blogger

Kamis, 10 Januari 2013

SENI SEBAGAI SARANA HIBURAN
Menusia selalu diliputi kebutuhan-kebutuhan hidup. Kebutuhan itu dapat dibedakan atas kebutuhan yang bersifat jasmaniah (material) dan kebutuhan yang bersipat rohaniah (idial). Kebutuhan jasmaniah yang pokok (primer) yaitu makanan (pangan), pakaian (sandang) dan perumahan (papan). Sedangkan kebutuhan jasmaniah yang sedua (sekunder) adalah segala sesuatu yang dapat membuat hidup ini lebih nikmat (senang). Adapun kebutuhan rohaniah, misalnya menuntut ilmu, hiburan, penghargaan dan sebagainya.
Ada pula orang yang mengatakan bahwa kebutuhan primer (pokok) manusia itu adalah keselamatan. Segala keperluan bertujuan agar hidupnya selamat, tidak mati. Jadi misalnya agar tidak mati harus makan, seadanya asal makan. Baru sesudah selamat, kita mencari kesenangan. Setelah dapat makan, pasti berusaha agar makanan itu lebih enak, lebih nikmat, yang semula asal makan sekarang makan yang enak.
Makan yang enak tadi merupakan kebutuhan kedua (sekunder). Dalam rangka memenuhi kebutuhan sekunder inilah seni memegang peranan utama. Atau dapat dikatakan seni adalah untuk memenuhi kebutuhan kedua dari manusia, misalnya kebutuhan primer adalah makan, lahirlah kebutuhan sekunder yaitu seni makanan. Jika kebutuhan primer adalah pakaian, kebutuhan sekunder melahirkan seni berpakaian (model).
Dan jika kebutuhan primer adalah tempat berteduh, kebutuhan sekunder melahirkan seni bangunan (arsitektur). Jika kebutuhan primer adalah hidup, maka kebutuhan sekunder adalah hiburan dan melahirkan seni pertunjukan. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap kesenangan inilah seni merupakan kebutuhan pokoknya atau apabila dibalik, seni itu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan kesenangan atau kenikmatan.
Dalam mencari hiburan untuk memenuhi seleranya akan kesenangan itu, manusia menemukan berbagai kemungkinan. Ada yang mencari hiburan dengan hiburan yang tidak sehat dan ada pula yang mencari hiburan yang sehat.
Hiburan yang tidak sehat misalnya dengan bermain judi, minum-minuman keras dan sebagainya yang semuanya berakibat buruk atau merusak kesehatan dan kehidupannya. Sedangkan hiburan yang sehat, disamping dapat menyenangkan hidupnya berakibat pula membawa peningkatan kepribadian dan kehalusan jiwanya, misalnya olah raga, pekerjaan tangan, memelihara dan mengumpulkan sesuatu, dan sebagainya.
Untuk memenuhi kebutuhan hiburan, seni berfungsi sebagai tontonan. Dapat pula berfungsi sebagai seni pergaulan. Dan dapat pula digunakan sebagai suatu kegiatan.
Seni sebagai tontonan itu dapat menentramkan hati orang yang menyaksikan. Menimbulkan rasa puas yang berkepanjangan. Untuk sampai pada keadaan seperti itu diperlukan pengertian dan kemampuan untuk mencerna seni yang ditonton.
Seni pergaulan berwujud tari pergaulan, yaitu bentuk tari-tarian yang dilakukan secara bersama-sama antara pria dan wanita. Dengan melakukan tarian pergaulan itu akan dicapai rasa puas dan senang. Tari pergaulan dapat mengarah pada bentuk tarian yang tidak sopan. Oleh karena itu, perlu diadakan pemilihan bentuk-bentuk tarian mana yang baik dan mana yang kurang baik.
Kegiatan kesenian yang digunakan sebagai hiburan disebut “hobby” (kesenangan). Orang akan merasakan puas, baik selama melakukan kegiatan itu maupun sewaktu malihat hasil karyanya pribadinya. Oleh karena itu dalam kegiatan semacam ini, mutu hasil karya bukanlah merupakan tujuan utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar